Beredar Pengumuman Komisiner KPU Terpilih Di Lima Propinsi. SAH?

    Beredar Pengumuman Komisiner KPU Terpilih Di Lima Propinsi. SAH?
    Gambar Pengumuman KPU RI Secara Resmi dan Yang Tersebar Luas di Media WhatsApp

    BAUBAU - Beredar Pengumuman Calon Komisioner KPU pada 44 Kabupaten/Kota di 5 Propinsi yakni Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Kepulauan Riau di Sinyalir menjadi berita bohong atau HOAX. 

    Pasalnya pengumuman tersebut tanpa adanya tanda tangan Ketua KPU RI Hasyim Asyari. Lebih lanjut saat awak media ini menelusuri situs resmi KPU RI tidak menemukan pengumuman tersebut, Senin (26/06/2023).

    Pengumuman ini beredar luas di group-group whatsapp pada senin (26/06/2023) dengan isi " PENGUMUMAN
    NOMOR 61/SDM.12-Pu/04/2023       
    TENTANG CALON ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA TERPILIH PADA 44 (EMPAT PULUH EMPAT) KABUPATEN/KOTA DI 5 (LIMA) PROVINSI PERIODE 2023 - 2028".

    Dari situs resmi KPU RI, setiap penulisan nomor surat dan tanggal ditandangani surat selalu memakai pola (Typewriter) Royal atau seperti mesin ketik. Penulisan lainnyapun menggunakan pola Times New Roman, Sementara yang tertulis pada surat pengumuman yang beredar luas tersebut tanpa menggunakan pola penulisan seperti di situs resmi KPU RI. 

    Penulisannya juga diumumkan menggunakan file PDF, sementara yang tersebar luas menggunakan file Microsoft Word. 

    Lebih ganjil lagi, pengumuman ini tertulis pada tanggal 25 juni, 1 hari usai ditulis dan langsung beredar luas. 

    kpu ri sulawesi komisioner
    BK

    BK

    Artikel Sebelumnya

    Hari Pers Nasional, Jokowi Kenakan Kemeja...

    Artikel Berikutnya

    KPU RI Umumkan Calon Anggota KPU Terpilih...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Hendri Kampai: CDN Ajaib, Misi Kilat Informasi dari Pusat ke Pelosok Negeri
    Film Pendek dan Animasi Karya Siswa SMK Budi Luhur Siap Menghiasi Layar Bioskop dalam Rilis Perdana!
    Hendri Kampai: Kabinet Merah Putih, Kembali Jadi Indonesia
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional
    Hendri Kampai: Dari Lab ke Pasar, Mengapa Hasil Riset Kampus Kita Mengendap di Rak?

    Tags